Rupiah Dibuka Ambruk Ke Level Rp14.929/USD, Dolar Berdiri Kokoh

Rupiah Dibuka Ambruk Ke Level Rp14.929/USD, Dolar Berdiri Kokoh
Rupiah Dibuka Ambruk Ke Level Rp14.929/USD, Dolar Berdiri Kokoh Pada awal perdagangan, Jumat (28/9/2018), nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) dibuka terus tergerus hingga ke level Rp14.929/USD. Tren kejatuhan terus bertahan hingga akhir bulan September, untuk mengiringi penguatan kembali dolar terhadap Yen Jepang.
Menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah pagi ini dibuka ambruk menjadi Rp14.929/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah memburuk dibandingkan posisi perdagangan sebelumnya Rp14.919/USD.
Berdasarkan data yang bersumber dari Limas, rupiah justru memperlihatkan balik melawan di posisi Rp14.914/USD. Rupiah menunjukkan mencoba menguat hadapi USD dari kemarin Rp14.935/USD.
Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah pada sesi perdagangan pagi cetak rebound pada posisi Rp14.912/USD dibandingkan sebelumnya Rp14.920/USD. Pergerakan harian rupiah ada pada level Rp14.904 hingga Rp14.935/USD.
Posisi rupiah melihat data Bloomberg, pada perdagangan spot exchange anjlok ke level Rp14.944/USD dibandingkan tengah pekan kemarin Rp14.922/USD. Rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp14.912-Rp14.945/USD.
Di sisi lain seperti dilansir Reuters, dolar berdiri kokoh terhadap rival utama lainnya untuk berada di dekat level tertinggi sembilan bulan terhadap Yen Jepang. Sentimen positif datang setelah data terbaru memperkuat pandangan optimis tentang ekonomi AS dan mendukung sinyal Federal Reserve untuk kenaikan suku bunga stabil pada tahun depan.
Produk domestik bruto AS tumbuh 4,2% pada kuartal kedua, atau menjadi yang tercepat dalam hampir empat tahun berdasarkan rilis data pemerintah, Kamis kemarin. Laporan lainnya menunjukkan produk taham lama meningkat 4,5% pada Agustus, rebound dari penurunan 1,2% yang direvisi bulan sebelumnya.
Sementara dolar diperdagangkan pada level 113,395 terhadap Yen Jepang, usai meningkat sekitar 0,6% dalam sesi semalam ke level 113,47 atau tertinggi sejak Desember 2017. Sedangkan Euro sedikit lebih rendah pada posisi 1,1636 terhadap dolar AS setelah merosot hampir 0,9% dalam sesi semalam.
Adapun mata uang tunggal dilanda kekhawatiran seputar penanganan anggaran Italia yang dililit utang besar-besaran. Di sisi lain penurunan hasil Treasury AS melambat karena data optimis, mendukung dolar. Hasil panen sudah menurun tajam setelah Federal Reserve memperketat kebijakan moneter pada hari Rabu dan tetap mempertahankan niatnya untuk menaikkan suku bunga dengan stabil.

Comments

Popular posts from this blog

Kekurangan Ribuan Personel, BPOM Hanya Buka 1.078 CPNS

Target BUMN Akan Bangun 1.500 Rumah Transisi Di Lombok

Prabowo-Sandi Menang Telak 73 Persen Di Polling Najwa Shihab